Madu kelengkeng menjadi salah satu pangan bernutrisi yang berpotensial dipalsukan dengan gula tebu hingga menyebabkan adanya penurunan kualitas serta menimbulkan penyakit serius bagi konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah mampu mengembangkan suatu metode analisis yang dapat digunakan untuk mendeteksi pemalsuan gula tebu pada madu kelengkeng pasaran dengan cepat dan akurat. Metode analisis yang digunakan adalah spektroskopi inframerah transformasi fourier dengan reflektan total teredam (ATR-FTIR) dan spektroskopi fluorometri dikombinasikan dengan PCA dan PLS-DA untuk analisis kualitatif serta PLS untuk analisis kuantitatif. Absorbansi dari bilangan gelombang ATR-FTIR diambil dari 750-1.501 cm-1 dan seleksi dengan plsVarSel, sedangkan intensitas emisi fluoresensi diambil dari panjang gelombang 385-465 nm. Sampel sintetik yang digunakan adalah madu kelengkeng asli dan madu kelengkeng campuran gula tebu. Model kalibrasi dibuat dengan 11 seri konsentrasi. Model divalidasi menggunakan leave-one-out cross validation (LOO-CV) dan validasi eksternal. Nilai R2 yang diperoleh menggunakan ATR-FTIR dan fluorometri secara berurutan, yaitu 0,997 dan 0,995. Nilai RMSEP dalam memprediksi kadar madu kelengkeng dengan ATR-FTIR dan fluorometri secara berurutan, yaitu 2,129% (b/b) dan 2,306% (b/b). Nilai PRESS terendah untuk penetapan kadar prediksi madu kelengkeng dengan ATR-FTIR dan fluorometri secara berurutan, yaitu 1,174% (b/b) dan 2,222% (b/b). Nilai AUROC PLS-DA dalam memisahkan MKA dan MKCGT adalah mendekati 1 baik pada ATR-FTIR maupun fluorometri. Nilai LODpu gula tebu pada metode analisis ATR-FTIR dan fluorometri, yaitu 5,219% (b/b) dan 8,318% (b/b). Hasil metode analisis kemometri dengan ATR-FTIR lebih, akurat, presisi, sensitif, dan selektif dibandingkan fluorometri. |