Obat kewaspadaan tinggi adalah obat-obatan yang memiliki risiko tinggi dan efek yang tidak diharapkan ketika terjadi kesalahan penggunaan. Salah satu faktor penting untuk meminimalkan atau mencegah risiko kejadian cedera akibat high alert medication adalah pengetahuan yang baik tentang high alert medication. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan tenaga kefarmasian terkait high alert medication yang bekerja di RSUD Kota Tangerang dan RSU Kota Tangerang Selatan. Metode dari penelitian ini adalah desain observasional (non eksperimental) dengan metode potong-lintang, pengambilan data dengan menggunakan kuesioner, dan analisis statistik dengan menggunakan regresi linier berganda. Hasil yang diperoleh dari total 89 responden, sebesar 97% responden memiliki tingkat pengetahuan baik terkait high alert medication. Berdasarkan analisis multivariat, didapatkan bahwa usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan TTK, dan pengalaman bekerja (p-value > 0,05) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan pengetahuan sedangkan tingkat pendidikan apoteker (p-value < 0,05) memiliki hubungan yang signifikan dengan pengetahuan terkait high alert medication. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian serupa di rumah sakit lain untuk melihat gambaran keseluruhan tingkat pengetahuan tenaga kefarmasian terkait high alert medication di Indonesia dan juga melakukan penelitian lebih lanjut terkait hubungan kejadian medication error akibat high alert medication dengan tingkat pengetahuan tenaga kefarmasian terkait high alert medication. |