Latar Belakang: Teknologi yang kian berkembang menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi. Penggunaan gawai secara berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan bagi pemakainya atau bisa disebut adiksi. Adiksi gawai dapat dialami oleh semua kalangan terutama pada anak-anak. Penurunan fungsi otak dan kemampuan bersosialisasi akibat adiksi bisa berdampak pada kemampuan anak untuk berempati. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara adiksi gawai terhadap empati anak kelas 4-6 di Sekolah Dasar Dian Harapan Daan Mogot. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Responden merupakan siswa kelas 4-6 di Sekolah Dasar Dian Harapan Daan Mogot. Adiksi gawai diukur dengan kuesioner Digital Addiction Scale for Children dan empati anak diukur dengan Basic Empathy Scale – Children. Uji analisis data dilakukan dengan analisis univariat secara deskriptif dan bivariat menggunakan uji Fisher’s Exact. Hasil: Mayoritas responden memiliki tingkat adiksi gawai mild (42,5%) dan tingkat empati anak sedang (46,6%). Terdapat hubungan antara adiksi gawai terhadap empati anak pada kelas 4-6 di Sekolah Dian Harapan Daan Mogot (p=0,029). Semakin tinggi adiksi gawai maka semakin rendah empati pada anak. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara adiksi gawai terhadap empati anak. Siswa disarankan untuk memerhatikan serta mengurangi durasi penggunaan gawai. Pengawasan orang tua juga dibutuhkan untuk menghindari dampak negatif dari adiksi gawai khususnya penurunan perkembangan kognitif hingga interaksi sosial yang dapat memengaruhi empati anak. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan kriteria adiksi gawai untuk membagi siswa yang sudah adiksi maupun yang belum |