Shu Coffee merupakan kafe di kota Bogor yang menawarkan minuman kopi dan teh. Untuk bersaing di industri kafe yang cukup ketat, maka Shu Coffee melakukan upaya pemasaran agar semakin diminati oleh pelanggan sekaligus menarik pelanggan baru. Salah satu upaya pemasaran yang dilakukan oleh Shu Coffee yaitu dengan menerapkan experiential marketing pada usaha-nya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah experential marketing dari Shu Coffee dapat mempengaruhi repurchase intention. Teori yang dijadikan acuan adalah teori komunikasi pemasaran, integrated marketing communication, experiential marketing, keputusan pembelian, perilaku konsumen, repurchase intention. Untuk mengukur besarnya pengaruh experiential marketing terhadap repurchase intention, metode penelitian yang dipilih adalah penelitian kuantitatif dengan metode survei. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara kepada informan selaku pemilik usaha sebagai data pendukung. Hasil penelitian menunjukkan Experiential Marketing berpengaruh secara positif pada Repurchase Intention untuk produk-produk Shu Coffee. Ditemukan juga dari aspek experiential marketing bahwa dimensi relate merupakan dimensi tertinggi dengan mean score 3,57, hal ini menunjukkan bahwa Shu Coffee dapat menarik rasa positif dan perasaan senang pada pelanggan yang sifatnya menciptakan pengalaman yang efektif dari yang semula tercipta perasaan hanya menyenangi produk menjadi perasaan yang kuat terhadap kecintaan. Ditemukan juga dari aspek repurchase intention bahwa dimensi plan to repurchase merupakan dimensi tertinggi dengan mean score 3,57. Hal ini dapat disimpulkan bahwa konsumen Shu Coffee memiliki keinginan dan rencana untuk terus membeli ulang produk untuk jangka waktu yang Panjang. |