Efikasi diri adalah keyakinan dalam diri seseorang tentang kepercayaan diri mampu mengerjakan dan menyelesaikan tugas, yang meliputi aktif, mampu belajar dari masa lalu, kreatif dalam menyelesaikan masalah dan mampu merencanakan tujuan. Prokrastinasi akademik adalah perilaku seseorang yang menunda penyelesaian suatu tugas dengan melakukan aktivitas yang tidak perlu diselesaikan, yang meliputi penundaan memulai dan menyelesaikan tugas, keterlambatan dalam mengerjakan tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual dan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dan prokrastinasi akademik siswa kelas VIII SMP Strada Kampung Sawah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah instrument skala penilaian. Berdasarkan hasil uji coba instrument, diperoleh hasil bahwa instrument efikasi diri memiliki 37 pernyataan valid dari 40 pernyataan dengan reliabilitas instrument sebesar 0.964; sedangkan instrument prokrastinasi akademik memiliki 36 pernyataan valid dari 40 pernyataan dengan reliabilitas instrument sebesar 0.949. Hasil analisis korelasi efikasi diri dan prokrastinasi akademik diperoleh sebesar -0,547. Hasil ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang negative dan signifikan antara efikasi diri dan prokrastinasi akademik siswa kelas VIII SMP Strada Kampung Sawah. Hal ini berarti semakin tinggi efikasi diri, semakin rendah prokrastinasi akademik siswa kelas VIII SMP Strada Kampung Sawah. Sebaliknya, semakin rendah efikasi diri, semakin tinggi prokrastinasi akademik siswa kelas VIII SMP Strada Kampung Sawah. Efikasi diri memberikan kontribusi sebesar 30% kepada prokrastinasi akademik dan sisanya sebesar 70% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ada dalam penelitian ini. Saran bagi guru bimbingan dan konseling adalah menyediakan program-program non-akademik untuk mengembangkan efikasi diri dan mengurangi perilaku prokrastinasi akademik dengan memberikan kebijakan pembatasan penggunaan HP ketika di sekolah dan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa termotivasi dan semangat belajar. Saran bagi siswa kelas VIII SMP Strada Kampung Sawah adalah mengikuti program-program non-akademik yang diselenggarakan guru BK dan pihak sekolah mengutamakan kegiatan pembelajaran dan mengurangi penggunaan handphone. Saran bagi peneliti selanjutnya adalah meneliti faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi prokrastinasi akademik yaitu faktor internal seperti kelelahan, minat belajar siswa, kepercayaan diri dan pengaruh lingkungan belajar terhadap proses pembelajaran. |