Anda belum login :: 26 Nov 2024 20:00 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Kebenaran dan Kenyataan dalam Hermeneutika Gadamer
Oleh:
Devantara, Peter B.
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi:
Driyarkara: Majalah Filsafat vol. 33 no. 02 (2012)
,
page 53-73.
Topik:
hermeneutika
;
model dialektika Platonis
;
filsafat praktis Aristotelian
;
historisitas pemahaman manusia
;
objektivisme
;
relativisme
;
subjektivisme
;
linguaistisitas
Fulltext:
dri 53-74 Kebenaran dan Kenyataan dalam Hermeneutika Gadamer.pdf
(12.0MB)
Ketersediaan
Perpustakaan PKPM
Nomor Panggil:
M52
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Manusia tidak pernah bebas dari kontingensi-kontingensi dan selalu oleh perspektif-perspektifnya yang partikular. Orang yang mengakui kedaifan manusia (human finitude) itu tidak akan memaksa orang lain untuk menyetujui bahwa apa yang diyakininya merupakan Kebenaran yang Menyeluruh atau Pengetahuan yang Mutlak atau Kenyataan yang Objektif. Dalam bahasa, ia akan berbicara mengenai kebenaran tidak secara dogmatis tetapi secara retoris. Kenyataan dapat dipahami hanya dalam bahasa, dan pemahaman dikondisikan secara situasional dalam kehidupan. Itulah mengapa hermeneutika berhubungan secara langsung dengan retorika. Pendekatan hermeneutisme-retoris Gadamer didasarkan atas model dialektika Platonis, filsafat praktis Aristotelian, dan historisitas pemahaman manusia. Dengan pendekatan itu, Gadamer menolak objektivisme; tetapi diskualifikasi objektivisme bukanlah alasan untuk menerima relativisme. Baik objektivisme maupun relativisme sebenarnya merupakan "subjektivisme filosofis yang objektivistis" yang sejak Pencerahan menanamkan oposisi-oposisi antara nalar dan tradisi, nalar dan prasangka, nalar dan otoritas. Gadamer melampaui objektivisme dan relativisme dengan mengembangkan konsep permainan yang meleburkan subjek dan objek. Dalam hubungan-hubungan kita dengan karya seni, sejarah, dan bahasa, kebenaran tidak akan menyatakan diri kepada kita, bila kita berlaku sebagai subjek otonom yang menghadapi objek-objek di dunia.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)