Anda belum login :: 24 Nov 2024 08:29 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Peran Ekonomi Perempuan dalam Konflik Pengelolaan Sumber Daya Alam di Kawasan Muria
Oleh:
Badawi, Ahmad
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi:
Jurnal Perempuan: Untuk Pencerahan dan Kesetaraan no. 74 (Sep. 2012)
,
page 99-123.
Topik:
peran ekonomi perempuan
;
konflik
;
pengelolaan sumber daya alam dan Kawasan Muria
Ketersediaan
Perpustakaan PKPM
Nomor Panggil:
J57.1
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Kebijakan pembangunan di kawasan pegunungan Muria yang meliputi kabupaten Pati, Kudus dan Jepara, di Propinsi Jawa Tengtah, telah mengakibatkan kerusakan kawasan konservasi dan penurunan daya dukung lingkungan bagi setidaknya 3 juta penduduk desa-desa di kawasan tersebut. Risiko bencana banjir, tanah longsor, kekeringan, abrasi, dan intrusi air laut yang terjadi setiap tahun semakin memperdalam kerentanan dan kemiskinan masyarakat khususnya perempuan, anak-anak, manula, dan mereka yang berkebutuhan khusus. Kebijakan pembangunan sumber daya alam juga telah memicu konflik horizontal dan vertikal yang mengubah wajah desa. Desa tidask lagi mampu memberi harapan yang cukup bagi penghuninya semenjak sektor pembangunan berbasis pertanian sebagai nyawa desa bukan prioritas negara. Proses pemiskinan desa memicu kelompok produktif dan perempuan bermigrasi pada usaha kecil rumahan atau sebagai buruh migran di luar negeri. Perempuan-perempuan ini menjadi tumpuan utama ekonomi keluarga dan desa. Sementara laki-laki "dipaksa" bermigrasi ke sektor domestik. Namun upaya pemandirian ekonomi perempuan desa ini terhalang oleh buruknya kebijakan Negara atas perlindungan, kepemilikan, akses dan kontrol atas diri mereka. Peremppuan-perempuan desa ini harus menghadaspi sendiri setiap risiko kekerasan, beban ganda, stereotip, marginalisasi dan diskriminasi yang semakin komplek ketika menapaki ranah publik. Meski kemandirian ekonomi perempuan terbukti mampu membuka ruang keadilan relasi di lingkup keluarga dan desa, tetapi sekali lagi negara telah absen menjamin hak mereka.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)