Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh masing-masing anak untuk memperoleh pengetahuan, wawasan, dan potensi dalam mencapai kesuksesan. Membaca permulaan dan membaca lanjutan merupakan tingkatan dalam keterampilan membaca. Membaca permulaan diperuntukkan untuk kelas satu sampai dengan kelas dua dengan memperkenalkan huruf dan melatih pelafalan serta intonasi dalam membaca. Di kelas I SDN Jatirasa II terdapat siswa yang mengalami kesulitan membaca sehingga dibutuhkan metode pengajaran yang sesuai untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan upaya meningkatkan kemampuan membaca permulaan dengan metode suku kata untuk siswa kelas 1 SDN Jatirasa II. Metode suku kata merupakan metode yang memperkenalkan huruf yang dirangkai menjadi suku kata dan merangkai suku kata menjadi kata bermakna. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan berdasarkan model Kurt Lewin yang terdiri dari empat siklus. Tahap berdasarkan model Kurt Lewin terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi kegiatan pembelajaran, wawancara guru, dokumentasi, dan test membaca. Hasil penelitian ini menemukan bahwa siswa mampu membaca huruf dan suku kata dengan baik, tetapi dalam membaca kata dan cerita pendek harus ditingkatkan karena fasilitas buku bacaan di sekolah kurang memadai, kurangnya peran orang tua membimbing siswa membaca, dan literasi membaca di kelas belum sesuai sehingga berdampak pada minat serta motivasi siswa dalam membaca. Metode suku kata memudahkan siswa memahami huruf yang dirangkai dan tidak menggunakan waktu lama, tetapi metode suku kata menyulitkan siswa membaca kata baru. Saran untuk penerapan metode suku kata diperlukan peran keluarga dan guru dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan menggunakan metode suku kata. |