Anda belum login :: 23 Nov 2024 07:05 WIB
Detail
ArtikelPemodelan Sistem Dinamik Ketercapaian Kontribusi Biodiesel dalam Bauran Energi Indonesia 2025  
Oleh: Handoko, Hamdan ; Sa’id, E.Gumbira ; Syaukat, Yusman
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Jurnal Manajemen Teknologi vol. 11 no. 1 (2012), page 15-27.
Topik: industri biodiesel; model sistem dinamik; kebijakan energi; bauran energi; biodiesel Indonesia
Fulltext: 202_ros.pdf (1.07MB)
Isi artikelIndustri Biodiesel di Indonesia baru tumbuh secara komersial sejak tahun 2005 didorong oleh pertimbangan-pertimbangan ketahanan energi yang dipicu oleh makin mahalnya harga-harga energi, meningkatnya kesadaran lingkungan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan kesempatan untuk mengkapitalisasi ketersediaan pasokan minyak kelapa sawit. Pemerintah Republik Indonesia mentargetkan biodiesel untuk berkontribusi sebesar 10,22 juta kilo liter dalam bauran energi Indonesia 2025 di tengah-tengah lemahnya kinerja utilisasi kapasitas industri biodiesel sebesar 27% di tahun 2010 dari total kapasitas produksi sebesar 4,2 juta ton per tahun. Model Sistem dinamik dengan nama Model Dinamik Industri Biodiesel Indonesia (MDIBI) dikembangkan sebagai platform untuk mengkaji struktur dan perilaku industri biodiesel, diperkaya dengan masukan wawancara dan diskusi dengan panel ahli biodiesel, mensimulasi dampak kebijakan energi, seperti subsidi biodiesel, pengurangan subsidi solar, pajak lingkungan terhadap solar, dan mandat campuran biodiesel-solar terhadap kinerja produksi biodiesel, konsumsi biodiesel, tingkat keuntungan industri biodiesel yang ditunjukkan oleh variabel EBITDA dan Pengurangan Emisi Karbon (Carbon Emission Reduction-CER) selama periode simulasi 2005-2030. Berdasarkan MDIBI Skenario 1, ketercapaian kontribusi biodiesel dalam bauran energi Indonesia 2025 untuk menyumbangkan 10,22 juta kilo liter per tahun tidak dapat dicapai dengan struktur dan kondisi saat ini terutama disebabkan tiga faktor utama, yaitu (i) mandat campuran yang rendah, (ii) pasokan bahan baku terbatas yang harus dialokasikan untuk industri minyak goreng, oleokimia dan pangan serta biodiesel, dan (iii) pasar yang masih sangat terbatas pada sektor transportasi public services obligation (PSO) saja.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)