Dalam satu dekade terakhir, banyak penelitian yang menunjukkan hubungan negatif antara maskulinitas dengan keintiman, kepuasan, serta kedekatan dalam hubungan romantis dan pertemanan. Akan tetapi, penelitian itu hanya menilai salah satu bentuk maskulinitas yang dikenal dengan traditional masculinity. Seiring berubahnya jaman, timbulah pergeseran dalam konsep maskulinitas. Perubahan konsep maskulinitas tidak hanya mengubah sifat laki-laki dari yang kaku menjadi lebih terbuka, tetapi juga keterlibatan ayah dalam urusan domestik, terutama pengasuhan. Dalam hubungan ayah dan anak laki-laki, anak akan mengakuisisi minat maskulin, sikap, serta pola tingkah laku ayahnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran maskulinitas laki-laki emerging adulthood ditinjau dari penghayatannya terhadap keterlibatan ayah dalam pengasuhannya. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian reflexive thematic. Penggalian data dengan metode wawancara dilakukan pada empat partisipan yang berusia 18-25 tahun, dengan pendidikan terakhir minimal SMA, dan menghabiskan masa remaja dengan orang tua. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan metode analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan adanya pola-pola unik yang terbentuk antara keterlibatan ayah dan perwujudan maskulinitas anak. Penelitian ini juga menemukan faktor lain yang turut berpengaruh pada maskulinitas anak laki-laki emerging adulthood, seperti pengaruh suku budaya, pengasuhan ibu, dan pergaulan. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membuat intervensi pola asuh agar ayah dapat lebih terlibat dalam pengasuhan. |