Detail TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN ENDORSEMENT ANTARA ONLINE SHOP DAN SELEBGRAM MELALUI PERSONAL CHAT DI MEDIA SOSIAL Bibliografi Author: Wowor, Marsia Cicilia Antania ; Purbasari R.M., Putri (Advisor) Topik: Perjanjian; Endorsement; Media Sosial Bahasa: (ID )     Penerbit: Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2024     Jenis: Theses - Undergraduate Thesis Fulltext: Marsia Cicilia Antania Wowor_Undergraduated Thesis_2024..pdf (2.23MB; 30 download) 202005000080_Marsia Cicilia Antania Wowor_LembarAdministrasi..pdf (415.15KB; 4 download) Abstract Endorsement merupakan salah satu sistem periklanan modern yang dilakukan berdasarkan perjanjian endorsement antara pihak yang menggunakan jasa endorse dengan selebgram yang menyetujuinya yang dilakukan secara digital, sehingga tidak jarang dokumen perjanjiannya berbentuk secara elektronik atau bahkan hanya dilakukan melalui personal chat di media sosial. Hal ini menyebabkan seringnya terjadi wanprestasi dalam perjanjian tersebut. Dalam penelitian ini akan ditinjau bentuk perjanjian melalui media sosial berdasarkan KUHPer dan bagaimana bentuk pembuktian dan perlindungan hukumnya jika terjadi wanprestasi. Metode penelitian yang digunakan pada penulisan hukum ini memakai jenis penelitian yuridis normatif dengan menggunakan buku, jurnal ilmiah, makalah, maupun internet dan peraturan perundang- undangan yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian penulis adalah Perjanjian endorsement merupakan perjanjian lisan karena proses pembuatannya dan pelaksanaannya tidak melibatkan dokumen tertulis tetapi melalui personal chat di media sosial WhatsApp dan sah berdasarkan Pasal 1320 KUHPer sehingga dapat digunakan sebagai alat pembuktian sebagaimana yang diatur dalam UU ITE, pengaturan terkait Perlindungan hukum bagi pelaku usaha online shop terkait dengan wanprestasi dalam endorsement secara tegas diatur oleh UUPK. Para pihak diharapkan untuk menaati dan melaksanakan kesepakatan yang telah disetujui bersama karena perjanjian lisan memiliki keabsahan hukum yang setara dengan perjanjian tertulis dan kekuatan hukum yang mengikat bagi para pihak di dalam perjanjian. Para pihak juga diharapkan memahami regulasi yang ada agar meminimalisir terjadinya wanprestasi dan mengetahui Langkah- Langkah penyelesaian sengketa. Opini Anda Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini! Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali

Copyright © 2006, 2007 Unika Atma Jaya, all rights reserved