Masa dewasa merupakan masa di mana seseorang berusaha untuk mencari jati diri mereka. Berbagai proses penerimaan diri pada seseorang selalu berbeda. Kondisi tubuh pada masa dewasa juga menjadi salah satu faktor yang membedakan proses penerimaan diri. Seorang perempuan yang lebih berpotensi mengalami skoliosis tentu memiliki proses penerimaan diri yang berbeda jika dibandingkan dengan perempuan normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penerimaan diri pada perempuan penderita skoliosis usia 18-25 tahun.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara semi terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerimaan diri pada perempuan emerging adulthood (PEA) dengan skoliosis memunculkan gambaran yang kompleks. Sikap terhadap kelemahan dan kekuatan, baik pada diri sendiri maupun orang lain, ternyata memiliki hubungan dengan persepsi tubuh yang sangat dipengaruhi oleh postur badan. Ditunjukkan dari ketiga partisipan dalam mengalami kesulitan melakukan aktivitas fisik tertentu, merasa tidak nyaman secara fisik, bahkan merasa kesulitan untuk menjaga postur tubuh yang baik. Proses penerimaan ini membutuhkan adaptasi baik fisik dan psikologis serta adanya dukungan dari keluarga. |