Imansari, Roekhudin, dan Prihatiningtias, (2019) mendapatkan bahwa Industri pariwisata merupakan salah satu bidang yang paling cepat berkembang, tetapi menghasilkan masalah lingkungan yang serius. Dalam lingkup akademis, ada banyak inovasi yang timbul untuk membantu mengurangi permasalahan lingkungan yang timbul karena aktivitas bisnis salah satunya adalah green accounting. Kesadaran dari masyarakat terhadap lingkungannya memberikan ide untuk mengadakan gerakan peduli lingkungan sebagai bentuk konsekuensi dari industri yang bersangkutan. Kepedulian lingkungan inilah yang membuat green accounting penting karena sebuah penelitian menemukan bahwa mengadopsi akuntansi hijau berkontribusi secara efektif untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kinerja lingkungan. Penelitian ini menganalisis pengaruh socio-demographic terhadap implementasi green accounting di Indonesia. Sampel dalam penelitian ini adalah 34 responden kuisioner yang disebarkan pada institusi pemerintah dan organisasi yang berhubungan dengan industri pariwisata di Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif dan non-parametric test yang diolah menggunakan IBM SPSS Statistic 25. Hasil penelitian menunjukan bahwa Socio-demographic tidak memiliki pengaruh terhadap pentingnya implementasi green accounting di Indonesia tetapi jenis kelamin sebagai satu-satunya faktor socio-demographic memiliki pengaruh pemahaman terkait green accounting. Implementasi green accounting juga masih kurang di indonesia. Hal ini dikarenakan masyarakat masih belum familiar terkait green accounting atau sustainability. |