Latar Belakang: Masalah kulit pada wajah banyak ditemukan di kalangan mahasiswa kedokteran dan untuk mengatasi hal tersebut salah satunya bisa dilakukan perawatan kulit. Perawatan kulit juga memiliki dampak jangka panjang pada skin complexion seseorang. Menurut penelitian Henil Upadhyay dkk., pengetahuan dan praktik perawatan kulit wajah masih kurang di kalangan mahasiswa kedokteran. Penelitian yang dilakukan oleh Gidi dkk. satu dari lima mahasiswa kedokteran memiliki self-esteem yang rendah terkait tekanan mental yang dialami.
Tujuan: Mengetahui hubungan perawatan kulit wajah dasar dengan tingkat self-esteem pada mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Atma Jaya (FKIK UAJ).
Metode: Penelitian studi observasional analitik cross-sectional dan pengambilan sampel convenience sampling. Penelitian ini mendapatkan 269 responden. Kuesioner terdiri atas data demografi, skincare habits questionnaire, dan Rosenberg’s self-esteem scale (RSES). Data dianalisis dengan uji chi square.
Hasil: Self-esteem mahasiswa kedokteran FKIK UAJ terbagi menjadi 3 kategori, medium self-esteem (43,1%), high-self esteem (40,1%), dan low self-esteem (16,7%). Pada penelitian ini, responden dengan menggunakan BFSC tidak lengkap (46,5%), BFSC lengkap (40,1%), dan BFSC tidak sama sekali (13,4%). Terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan BFSC dengan tingkat self-esteem dengan nilai p = 0,002.
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan perawatan kulit wajah dasar dan tingkat self-esteem pada mahasiswa kedokteran FKIK UAJ ditemukan berhubungan secara bermakna. Mahasiswa yang memiliki self-esteem sedang dan tinggi lebih banyak menggunakan BFSC lengkap dan tidak lengkap. |