Latar Belakang: Pandemi COVID-19 telah memengaruhi orang-orang dari berbagai kelompok usia baik secara fisik maupun mental, terutama dengan adanya penerapan protokol Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang juga disebut sebagai New normal. Salah satu populasi yang terimbas adalah populasi lansia, yang memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan kecemasan. Selain itu, PSBB juga mempengaruhi pola hidup seseorang termasuk asupan nutrisi, kebiasaan makan, serta aktivitas fisik.
Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pada populasi lansia guna menambah pengetahuan mengenai tingkat kecemasan, tingkat aktivitas fisik, dan sikap lansia terhadap pandemi COVID-19 di Indonesia.
Metode: Studi ini menggunakan desain potong lintang dan pengambilan sampel convenience sampling serta menggunakan kuesioner International Physical Activity Questionnaire—Short Form (IPAQ-SF) dan Geriatric Anxiety Inventory (GAI) untuk memperoleh data mengenai variabel terikat dan tidak terikat. Data kemudian dianalisis menggunakan uji chi square, spearman rank correlation dan regresi logistik biner dengan menggunakan software data anlysis tool.
Hasil: Sebanyak 223 peserta ikut dalam studi ini, namun hanya 220 peserta memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Sebanyak 11,8% dari seluruh peserta mengalami kecemasan ringan, dan 3,2% dari seluruh peserta mengalami kecemasan sedang dan berat masing-masing. Peserta yang mengalami kecemasan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk memiliki riwayat penyakit kronis, riwayat infeksi COVID-19, menerapkan perilaku pencegahan terhadap infeksi COVID-19, serta memiliki status nutrisi yang lebih buruk.
Kesimpulan: Berbagai faktor memiliki peran dalam peningkatan kecemasan selama periode PSBB. Studi dengan jumlah sampel yang lebih besar dapat memperkuat temuan yang didapatkan dari studi ini. |