Latar Belakang: Remaja merupakan aset penting dalam menentukan masa depan bangsa. Kesehatan remaja menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah kebugaran kardiorespirasi. Munculnya pandemi COVID-19 telah mengubah gaya hidup, termasuk kualitas tidur, pola makan, aktivitas fisik, tingkat stres, dan IMT pada remaja yang turut berperan dalam menentukan tingkat kebugaran kardiorespirasi. Selain itu, riwayat infeksi COVID-19 juga diduga berpengaruh terhadap kinerja sistem tubuh yang berperan dalam kebugaran kardiorespirasi. Kebugaran kardiorespirasi memiliki peran dalam memprediksi sejumlah indikator kesehatan, seperti kesehatan metabolisme jantung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kebugaran kardiorespirasi pada remaja di masa pasca pandemi COVID-19.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan studi potong lintang. Data pada penelitian ini didapatkan dari data primer yang dilakukan di SMA Tarakanita Gading Serpong, Banten. Sampel penelitian terdiri atas 556 remaja yang sedang menjalani pendidikan SMA. Karakteristik responden diperoleh dengan analisis univariat, lalu dilakukan analisis bivariat dengan uji chi-square untuk melihat hubungan antara dua variabel kategorik, dan dilakukan uji multivariat analisis regresi ordinal untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap kebugaran kardiorespirasi remaja.
Hasil: Penelitian ini membuktikan bahwa sebagian besar subjek memiliki tingkat kebugaran kardiorespirasi yang buruk (51,0%) Faktor yang diasosiasikan dengan kebugaran kardiorespirasi pada remaja adalah: IMT, aktivitas fisik, pola makan, kualitas tidur, riwayat infeksi COVID-19, perubahan aktivitas fisik, perubahan pola makan, dan perubahan kualitas tidur. IMT memiliki pengaruh terbesar terhadap kebugaran kardiorespirasi remaja di masa pasca pandemi COVID-19. (p=0.000; OR=5,837; 95% CI=3,939 – 8,648)
Kesimpulan: Faktor yang memengaruhi tingkat kebugaran kardiorespirasi remaja di masa pasca pandemi COVID-19 adalah: IMT, aktivitas fisik, pola makan, kualitas tidur, riwayat infeksi COVID-19, perubahan aktivitas fisik, perubahan pola makan, dan perubahan kualitas tidur. |