Anda belum login :: 23 Nov 2024 05:47 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK, AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI, DAN OBESITAS DENGAN SARKOPENIA PADA LANSIA WILAYAH PUSAKA JELAMBAR DAN KEBON JERUK, JAKARTA BARAT
Bibliografi
Author:
Lim, Sebastian
;
Handajani, Yvonne Suzy
(Advisor)
Topik:
Sarkopenia
;
aktivitas fisik
;
aktivitas kehidupan sehari-hari
;
obesitas
;
lansia
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Program Studi Sarjana Kedokteran - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2023
Jenis:
Theses - Karya Tulis Ilmiah Kedokteran (KTI-FK) - Registration of Karya Tulis Ilmiah Kedokteran
Fulltext:
Sebastian Lim_RegKTI_2023.pdf
(378.69KB;
11 download
)
Sebastian Lim_LembarAdministrasi.pdf
(127.22KB;
2 download
)
Abstract
Latar Belakang: Seiring bertambahnya usia, risiko mengalami sarkopenia cenderung semakin meningkat dan adanya riwayat aktivitas fisik ringan, ketergantungan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, dan obesitas dapat mendukung terjadinya penurunan massa otot yang berdampak pada penurunan kekuatan otot dan kinerja fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik, aktivitas kehidupan sehari-hari, dan obesitas dengan sarkopenia terhadap lansia.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif dengan desain cross-sectional yang dilakukan pada sejumlah 207 responden berusia > 70 tahun di Jakarta Barat. Variabel dinilai dengan menggunakan pedoman berdasarkan Asian Working Group of Sarcopenia (AWGS), batasan nilai World Health Organization (WHO) dan Barthel Index untuk sarkopenia, aktivitas fisik, dan aktivitas kehidupan sehari-hari, batasan nilai World Health Organization (WHO) untuk obesitas. Regresi logistik multivariat digunakan untuk menganalisis hubungan antara faktor sosiodemografi, aktivitas fisik, aktivitas kehidupan sehari-hari, dan obesitas terhadap sarkopenia.
Hasil: Berdasarkan karakteristik sosiodemografi, sebagian besar responden adalah wanita (71,5%) dengan usia lebih dari sama dengan 70 tahun (58%), dan berpendidikan lebih dari sama dengan 12 tahun (74,4%). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas kehidupan sehari-hari dengan sarkopenia (p= 0,021; OR= 3,595; 95% CI= 1,208 – 10,696). Selain itu, jenis kelamin juga diketahui merupakan faktor risiko terhadap kejadian sarkopenia pada lansia (p= 0,002; OR= 5,484; 95% CI= 1,899 – 15,836).
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas kehidupan sehari-hari memainkan peran penting terhadap kejadian sarkopenia. Selain itu, lansia berjenis kelamin laki-laki memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami sarkopenia.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.15625 second(s)