Anda belum login :: 17 Feb 2025 10:49 WIB
Detail
BukuMencinta Hingga Terluka : Refleksi Peradaban Cinta
Bibliografi
Author: Pangemanan, Frits Herman
Topik: CINTA; mencinta hingga terluka; refleksi peradaban cinta; kebudayaan cinta; spiritualitas; salvation
Bahasa: (ID )    ISBN: 979-669-586-3    
Penerbit: Grasindo     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 1999    
Jenis: Books
Ketersediaan
  • Kees Bertens Collection
    • Nomor Panggil: 235 PAN m
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Abstract
"Jika kita berdoa, kita akan percaya. Jika kita percaya, kita akan mencintai. Dan jika kita mencintai, kita pun akan melayani. Dan jika melayani, kedamaian menjadi penuh."
Ucapan Teresa, Bunda Kaum Gelandangan Kalkuta ini, yang dikumandangkan oleh pelbagai media elektronik saat-saat terakhir melepas jenazah Teresa, 13 September 1997, telah memberi inspirasi lahirnya buku ini dengan membawa bendera peradaban cinta. Bahkan, judul utama buku ini - Mencinta Hingga Terluka - juga dipetik dari bibir "orang kudus" kaum gelandangan ini.
Cinta memang cuma jalan sederhana, tapi kerap ia terlupakan dalam peziarahan cinta manusia sendiri. Ia memang bukan juga tema menarik yang mengundang antusiasme orang berjerih payah untuk penggarapan-penggarapan ilmiah. Namun, para "peziarah cinta" sepakat bahwa kegagalan eksistensial manusia lebih sering terletak pada kegagalan penghayatan dan penjabaran cinta. Padahal, cinta - yang bukan getaran emosi - adalah "jalan" yang menumbuhkan harkat dan nilai manusia. Cinta adalah jalan mencapai dan menemukan orang lain. Ia bahkan berasal dari Allah, yang Sumber Cinta. Toh, jalan sederhana itu ternyata tak mudah. Kerap orang terperosok di lintasan itu.
Tanpa bermaksud mengurai tuntas penghayatan cinta ala Teresa, buku ini ingin menemukan mutiara-mutiara indah tentang apa dan bagaimana cinta di mata banyak "peziarah cinta". Mereka mengalami cinta itu. Mereka menemukannya, bukan hanya "mendengar" tentangnya.
Buku ini memilih hadir pada sesama bukan dalam teori, tapi dalam semangat yang mengantar orang ke cinta sejati. Ia sebuah "terminal transit" menuju Sumber Cinta. Dan, sebagai terminal peralihan, buku ini tidak ingin cinta berhenti pada esai-esai - pada setumpuk gagasan - melainkan pada asal cinta itu sendiri: Allah.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.453125 second(s)