Pandemi COVID-19 yang merebak di Indonesia memberikan dampak yang signifikan pada kegiatan bisnis dan stabilitas ekonomi, tak terkecuali para pelaku bisnis yang bergerak di bidang MICE. Salah satu bagian bisnis dalam bidang MICE yang terdampak adalah exhibition atau pameran. Sejak terjadinya pandemi tersebut, para penyelenggara pameran menerapkan konsep pameran daring. Namun, terobosan baru dalam menyelenggarakan pameran justru diterapkan oleh GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada tahun 2021 dengan mengusung konsep hybrid, di mana para pesertanya dapat mengunjungi pameran secara luring maupun daring. Dalam menyelenggarakan pameran secara hybrid, GIIAS menggunakan press release, publikasi dalam bentuk news update, media partner, media sosial, serta sponsor sebagai marketing communication tools. Jenis- jenis marketing communication tools yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada Fill (2009). Setelah melakukan observasi dengan mengunjungi langsung pameran dan wawancara kepada para informan, diketahui bahwa penerapan marketing communication tools oleh Fill (2009) digunakan juga oleh pihak GIIAS dalam menyelenggarakan pameran hybrid tahun 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari observasi, hasil wawancara dengan informan yang sesuai dengan kriteria, dan dokumentasi. Pengumpulan data wawancara dilakukan secara daring. Hasil yang diperoleh dalam penelitian adalah penerapan kelima jenis marketing communication tools oleh GIIAS mampu menarik minat pengunjung dan merangsang pembelian kendaraan, meskipun masih dalam masa pandemi. Namun, terdapat pula kekurangan dalam marketing communication tools yang diterapkan, misalnya dari aspek advertisement dalam bentuk pop-up advertisement, yang dianggap kurang menjangkau publik karena hanya sekadar muncul di internet dan terkesan untuk diabaikan. |