Dalam penanganan penyakit kronis, persepsi risiko memiliki peran yang sangat penting dalam membantu individu dalam mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi beban finansial. Persepsi risiko dipengaruhi oleh tiga aspek utama, yaitu kesadaran, kekhawatiran, dan kesiapan. Dengan pemahaman tentang risiko dan manfaat melakukan tindakan pencegahan, individu dapat merencanakan perawatan terbaik dan mengurangi dampak finansial yang berlebihan. Penelitian tentang financial toxicity masih terfokus pada pasien dengan penyakit kanker, penting diingat bahwa hal ini juga dapat terjadi pada pasien dengan penyakit kronis lainnya. Oleh karena itu, kesadaran akan potensi financial toxicity harus diperluas dan persepsi risiko harus didorong agar dapat mencegah beban finansial yang berlebihan dan memastikan kualitas perawatan yang optimal bagi pasien. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan sampel sebanyak 120 partisipan. Pengambilan sample menggunakan teknik convenience sampling. Populasi yang menjadi fokus penelitian adalah individu dewasa yang menderita penyakit kronis yang membutuhkan perawatan medis dalam jangka waktu setahun dengan domisili di wilayah Jabodetabek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipan memiliki prevalensi penyakit tertentu, seperti diabetes, hipertensi, penyakit pernapasan, dan penyakit jantung, serta penyakit kronis lainnya. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan yang positif antara tingkat kesadaran dan kekhawatiran individu terhadap risiko penyakit kronis, serta antara financial toxicity dan tingkat kekhawatiran individu terhadap penyakit kronis. Hasil penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai persepsi risiko dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada individu yang menderita penyakit kronis. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya meningkatkan kesadaran akan risiko dan kesiapan individu dalam menghadapi penyakit kronis, serta mengelola finansial secara bijaksana untuk menghindari beban finansial yang berlebihan. |