Anda belum login :: 17 Feb 2025 10:34 WIB
Detail
ArtikelPerspektif "Health Equity" Amartya Sen dan Kesehatan Reproduksi di Indonesia  
Oleh: Jena, Yeremias
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI - atma jaya
Dalam koleksi: Respons: Jurnal Etika Sosial vol. 16 no. 2 (Dec. 2011), page 287-312.
Topik: Kesehatan Sebagai Hak; Diskriminasi Perempuan; JABFUNG2014
Fulltext: RR11 16(2) 1211 287-312.pdf (230.92KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: RR11
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: R20
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelGagasan tentang kesehatan sebagai hak merupakan jelas tampak dalam laporan 2010 lembaga Amnesti Internasional (AI) tentang hak akses ke layanan kesehatan reproduktif. Laporan tersebut mendudukkan wanita sebagai korban diskriminasi kebijakan kesehatan. Masih ada lagi diskriminasi berkaitan dengan gaya hidup seperti sex yang konsensual, kohabitasi, aborsi dan isu-isu lain yang diyakini bisa merugikan wanita. Guna mempertahankan hak wanita akan layanan kesehatan, laporan AI pada 2010 menuntut pencabutan diskriminasi melawan hak kesehatan reproduktif wanita. Berdasarkan pengertian Amartya Sen tentang "keadilan kesehatan", makalah ini mengedepankan pandangan bahwa (1) ketidakadilan dan diskriminasi yang sengaja diciptakan dalam komunitas baru ditiadakan karena menghalangi realisasi keberdayaan manusia; (2) Kendati ketidakadilan alami terjadi di masyarakat, manusia masih dapat merealisasikan keberdayaannya; (3) Perwujudan layanan kesehatan reproduktif dapat dilaksanakan melalui perjuangan mengeliminasi ketidakadilan yang sengaja diciptakan tanpa harus mengimplementasi layanan kesehatan sebagai hak yang dapat merusak nilai-nilai kultural dan kebijaksanaan lokal.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)