Anda belum login :: 23 Nov 2024 09:28 WIB
Detail
ArtikelMelingkupi Pluralitas, Merengkuh Imparsialitas  
Oleh: Susanto, Arif
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI - atma jaya
Dalam koleksi: Respons: Jurnal Etika Sosial vol. 16 no. 2 (Dec. 2011), page 199-222.
Topik: Demokrasi; Penalaran Publik; Imparsialitas
Fulltext: RR11 16(2) 1211 199-222.pdf (170.1KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: RR11
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: R20
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelJika demokrasi dipahami sebagai pemerintahan yang didasarkan pada persetujuan publik yang diperoleh melalui diskusi, maka penalaran publik tidak mungkin dikesampingkan begitu saja sebagai suatu hal esensial. Amartya Sen melihat bahwa penalaran publik dalam suatu 'imparsialitas terbuka' adalah jalan keluar bagi dilema antara kebutuhan akan demokrasi yang efektif dan perlindungan bagi kebebasan dan pluralitas. Persetujuan publik adalah mungkin kendati imparsialitas nalar sendiri bisa saja beragam; dan hal itu dimungkinkan sejauh kebebasan, kesetaraan, dan penerimaan melandasi operasionalisasi suatu penalaran publik mengenai persoalan-persolan esensial di dalam masyarakat politik.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)