Internasionalisasi merupakan suatu harapan yang seringkali diinginkan oleh sebagian besar perusahaan untuk mencapai suatu tahapan perkembangan bisnis yang menitikberatkan pada perluasan pangsa pasar. Internasionalisasi dapat dilakukan perusahaan yang berskala mikro, kecil dan menengah atau yang biasa dikenal dengan UMKM. UMKM merupakan jenis usaha yang paling banyak di Indonesia, dan cukup banyak ikut serta dalam kegiatan ekspor. Perusahaan Shaniqua Bamboo sebagai salah satu UMKM yang bergerak di bidang ekspor produk furniture berbahan dasar bambu menggunakan proses serta strategi internasionalisasi dalam kegiatan usahanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data yang digunakan merupakan kombinasi dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan tiga narasumber yang berkedudukan sebagai owner (komisaris), bagian operasional, dan pihak eksternal, yakni penyuplai bahan baku bambu serta data sekunder diperoleh melalui literatur-literatur terkait. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa perusahaan Shaniqua Bamboo menggunakan proses internasionalisasi entry mode exporting, yaitu direct exporting di dalam menjalankan bisnis ekspor. Perusahaan juga menggunakan strategi kepemimpinan biaya rendah dan fokus dari produk yang dihasilkan. Alasan perusahaan menggunakan proses dan strategi tersebut karena adanya permintaan yang cukup tinggi dari negara-negara Eropa. Selain itu, berdasarkan pengalaman yang ada, proses strategi cukup efektif dan dapat diaplikasikan oleh perusahaan guna mencapai kinerja yang lebih baik. |