Perkembangan kemampuan Literasi masyarakat di setiap provinsi di Indonesia masih rendah, dilihat salah satunya yaitu di Provinsi Papua. Badan Perpustakaan Daerah dan Arsip Provinsi Papua minat membaca di Papua hanya 0,1% setiap tahunnya. Penyebab rendahnya minat membaca masyarakat papua terkendala pada ketersediaan buku bacaan yang tidak sampai pada tangan pembaca. Untuk meningkatkan kemampuan membaca masyarakat yaitu menumbuhkembangkan tingkat literasi pada usia dini pada sekolah dasar. Peserta didik di sekolah dasar tingkat kelas III seharusnya sudah mampu. khususnya literasi baca tulis peserta didik dapat berlatih untuk meningkatkan berbagai kemampuan yang ada pada dirinya. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan literasi baca tulis peserta didik kelas III SD Negeri Vim II Kotaraja dilakukannya penelitian ini dengan tujuan: (1) mengetahui sejauh mana potensi literasi baca tulis yang dimiliki setiap peserta didik, (2) apa yang menyebabkan rendahnya minat literasi baca tulis dari peserta didik serta (3) melihat usaha apa saja yang telah dilakukan guru dan sekolah untuk mengatasi permasalahan literasi baca tulis ini peserta didik kelas III A. Untuk mencapai tujuan di atas, digunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan literasi baca tulis di SD Vim II Kotaraja, dari 29 peserta didik yang berada di kelas III A, hanya 1 yang dapat memahami literasi baca tulis dengan baik. 6 peserta didik sama sekali tidak dapat membaca dan menulis. 22 peserta tidak lainnya tidak terlalu buruk dan tidak terlalu baik. Penyebab peserta didik kurang dalam literasi baca tulis yaitu kurangnya peran orang tua untuk membantu membimbing serta tidak ada niat peserta didik untuk melakukan literasi baca tulis itu sendiri. |