Indonesia merupakan negara kepulauan yang cukup luas dengan penduduk yang tersebar di wilayah pegunungan, dataran rendah, serta pesisir pantai dengan karakteristik lingkungan yang berbeda, sehingga tercipta keragaman budaya di masing-masing wilayah. Setiap daerah memiliki budaya yang menjadi ciri khas dan menjadi kebanggaan daerah tersebut. Nilai nilai budaya yang begitu kaya perlu dikenalkan kepada generasi sejak dini agar tercipta generasi yang memiliki identitas berdasarkan kebudayaan nasional. Berdasarkan observasi di SDN 006 Muara Lawa ditemukan bahwa pengetahuan siswa terhadap budaya daerahnya sangatlah kurang dan kurangnya kesadaran bergotong pada siswa kelas V SDN 006 Muara Lawa. Tujuan penelitian ini, mengenalkan nilai-nilai budaya kepada anak usia dini, melalui pengembangan buku cerita berbasis budaya lokal dengan judul “Mengenal Tradisi Upacara Adat Belian” untuk memperkenalkan siswa pada budaya lokal tradisi upacara adat Belian yang didalamnya memiliki semangat gotong royong yang sangat tinggi dan menambah wawasan siswa terhadap tujuh unsur buadaya Dayak. Pengembangan buku cerita disesuaikan dengan karakteristik anak SD yang memiliki gambar-gambar dan banyak warna. Pengembangan buku cerita dilengkapi dengan tujuh unsur budaya yang bersumber dari pandangan Koentjaraningrat yaitu peralatan hidup manusia, mata pencaharian, sistem kemasyarakatan, sistem bahasa, kesenian, sistem pengetahuan, dan sistem religi. Pada pengembangan buku cerita peneliti menggunakan model ADDIE yang terdiri dari lima langkah. Adapun hasil pengembangan buku cerita yang berjudul “Buku Cerita Dayak Benuaq Mengenal Tradisi Upacara Adat Belian” dinyatakan layak setelah melewati proses validasi yang akan digunakan di lapangan setelah mendapat masukan dan saran dari ahli media, materi dan bahasa. Buku cerita yang dihasilkan selayaknya dapat membantu siswa untuk lebih mengenal kebudayaan daerah tradisi upacara Belian Dayak Benuaq. |