Perkembangan zaman dan globalisasi menyebabkan lunturnya sikap saling menghormati. Hal itu terlihat, dimana siswa tidak menunjukkan hormatnya kepada orang yang lebih tua, tidak mendengarkan orang yang berbicara, dan kurang bisa menerima perbedaan agama. Siswa kelas 2 masuk pada tahap operasional konkret, dimana siswa belajar berdasarkan kejadian sekitarnya. Berdasarkan hal tersebut, buku cerita anak bergambar yang memuat kebudayaan lokal dan bertema sikap menghormati sangat diperlukan untuk mendukung penanaman sikap saling menghormati sembari mengenalkan kebudayaan Kutai Barat. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan mengembankan buku cerita anak bergambar yang mengangkat kebudayaan Kutai Barat seperti permainan tradisional Kutai Barat yaitu begasing, festival Dahau, makanan khas yaitu olahan dari ikan salai. Buku yang dikembangkan berjudul "Si Naraq" yang bertema sikap saling menghormati. Buku "Si Naraq" terdiri dari tiga cerita yang mengajarkan untuk bersikap hormat kepada orang yang lebih tua, orang yang sedang berbicara dan teman yang berbeda keyakinan. Berdasarkan uji validasi oleh ahli materi yang menilai aspek kelayakan isi materi, kesesuaian dengan sikap saling menghormati dan kesesuaian dengan kebudayaan lokal, ahli bahasa yang menilai aspek kesesuaian dengan tingkat perkembangan bahasa, kekomunikatifan, serta keruntutan dan keterpaduan alur berpikir dan ahli media yang menilai aspek komponen buku, desain sampel dan isi, serta tipografi. Buku yang dikembangkan layak untuk diuji cobakan dengan beberapa revisi yang telah dilakukan. Pada tahap uji coba buku yang dikembangkan mendapatkan respon yang baik berdasarkan aspek desain sampul dan desain, isi buku dan kebermanfaatan. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan jika buku yang dikembangkan dapat dijadikan pilihan dalam menunjang penanaman sikap saling menghormati. |