Pendahuluan: Kekuatan otot secara umum dapat dinilai dari kekuatan menggenggam yang merupakan salah satu suatu indikator kebugaran fisik dan kemampuan fungsional. Perkembangan kekuatan otot berjalan bersamaan dengan perubahan komposisi tubuh yang terjadi pada puncak masa pertumbuhan, maka dicari korelasi antara kekuatan genggaman tangan dengan beberapa nilai-nilai antropometri tubuh. Metode: Penelitian dilakukan secara potong-lintang di Sekolah Dhammasavana, Jakarta Utara pada 76 responden laki-laki yang berusia 12-16 tahun. Pengambilan data pada daerah lengan dan tangan dilakukan pada tangan yang dominan menggunakan dynamometer digital. Pengolahan data menggunakan program SPSS ver. 15.0 dengan uji korelasi Spearman. Signifikansi p<0,05. Hasil: Pada responden laki-laki, kekuatan genggaman tangan pada tangan dominan memiliki korelasi positif yang bermakna (p<0,05-0,001) dengan tinggi badan (r=0,612), lingkar dan luas otot-tulang lengan bawah (keduanya bernilai r=0,553), panjang tangan (r=0,548), panjang lengan bawah (r=0,540), usia (r=0,520), berat badan (r=0,416), dan lingkar lengan bawah (r=0,376). Simpulan: Tidak ditemukan korelasi bermakna antara kekuatan genggaman tangan dengan indeks massa tubuh. Hasil korelasi positif antar variabel menyimpulkan bahwa semakin tinggi karakter antropometri tersebut, semakin tinggi kekuatan genggaman tangan yang dapat dihasilkan. |