Stunting atau balita pendek merupakan kondisi status gizi berdasarkan indeks PB/U atau TB/U dengan standar antropometri penilaian status gizi anak dengan hasil pengukuran berada pada ambang batas <-2 SD sampai -3 SD atau stunted dan <-3 SD atau severely stunted. Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam menangani permasalahan stunting seperti dengan menciptakan Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009, Perpres Nomor 42 Tahun 2013, dan Permenkes Nomor 23 Tahun 2014. Pemerintah juga dapat bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil, LSM, dan sektor swasta untuk meningkatkan upaya pencegahan stunting. Penggunaan data warehouse dapat sangat membantu dalam mengatasi masalah stunting karena dapat menyimpan, mengelola, dan menganalisis data terkait gizi anak-anak dari berbagai sumber secara terpusat. Penelitian dilakukan guna mengembangkan data warehouse yang mengintegrasikan data stunting, dengan pendekatan menggunakan data-driven menggunakan nine step design methodology pada Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Data berasal dari empat aplikasi antara lain Elsimil BKBBN, Pemutakhiran PK-22 PDN BKBBN, Bappeda, dan e-PPGBM. Untuk e-PPGBM sendiri, hingga pembuatan buku tugas akhir ini masih dalam proses pendataannya. Pengembangan data warehouse menggunakan tool berupa Oracle SQL Developer Data Modeler. Dengan dilaksanakannya penelitian ini akan dapat membantu pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah untuk memiliki rancangan data warehouse pada anak stunting dalam bentuk dashboard pada website. Data ini kemudian diintegrasikan dan dimodelkan ke dalam struktur yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. Hasil akhir berupa data warehouse yang dapat digunakan instansi di Kabupaten Tapanuli Tengah sebagai layer terbawah dalam mendapatkan data mengenai data stunting. |