Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang mengatur keuangan masyarakat dengan menghimpun dana nasabah, menerbitkan surat hutang, memberikan pinjaman atau kredit, dan lain-lain. Di Bursa Efek Indonesia (BEI), perbankan merupakan salah satu bagian dari sektor keuangan. Dalam pasar modal, setiap harga saham harus mencerminkan semua informasi yang ada dan relevan atau biasa dikenal dengan istilah pasar efisien. Pada pasar efisien, anomali-anomali pasar tidak boleh terjadi untuk mempengaruhi tingkat pengembalian abnormal. Anomali-anomali pasar ini antara lain adalah January effect dan Size Effect. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah di Bursa Efek Indonesia terjadi anomali January effect dan Size Effect yang dapat mempengaruhi pasar modal menjadi tidak efisien. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh saham perbankan yang terdaftar di BEI pada periode 2018-2022 yaitu berjumlah 47 emiten, dan sampel yang digunakan berjumlah 38 emiten. Penelitian dibagi menjadi dua bagian, yaitu penelitian pertama untuk meneliti January effect dan kedua untuk meneliti Size Effect. Pada penelitian pertama, peneliti menguji apakah adanya perbedaan signifikan antar abnormal return bulan Januari dengan abnormal return bulan lainnya. Uji statistik menggunakan dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Pada penelitian kedua, peneliti menguji apakah adanya perbedaan signifikan antara Average Cumulative Abnormal Return (ACAR) saham kapitalisasi pasar besar dengan Average Cumulative Abnormal Return (ACAR) saham kapitalisasi pasar menengah dan kecil. Uji statistik menggunakan uji Paired Samples T-test. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah tidak ditemukan adanya pengaruh anomali January effect periode 2018-2022 kecuali tahun 2021 dan tidak ditemukan adanya pengaruh anomali Size Effect pada saham perbankan yang terdaftar di BEI periode 2018-2022. |