Hewan peliharaan dengan manusia terkadang memiliki ikatan yang lebih dari sekedar peliharaan dengan pemilik. Hal tersebut dapat menimbulkan hal positif maupun negatif. Salah satu dampak yang diberikan adalah dampak psikososial yaitu kekhawatiran. Oleh sebab itu, alat pemantau aktivitas harian dan posisi ruangan anjing peliharaan dikembangkan sebagai fasilitas yang diharapkan dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut. Dalam kasus ini, pengembangan yang dilakukan berfokus pada desain alat. Terdapat 2 perangkat yang dikembangkan yaitu alat pelacak dan alat pembaruan. Untuk menghasilkan ide desain kedua perangkat, digunakan metode design thinking dengan 5 tahapan yaitu emphatize, define, ideate, prototyping, dan testing. Hasil dari metode design thingking adalah 5 alternatif desain alat pelacak dan 6 alternatif desain alat pembaruan. Kemudian untuk membantu menentukan alternatif terbaik, digunakan metode analytical hierarchy process (AHP). Hasilnya, alternatif 2 terpilih sebagai prioritas utama dalam pengembangan desain alat pelacak dan alat pembaruan. Setelah dilakukan tahap testing dan validasi, dapat disimpulkan bahwa pengembangan desain alat memenuhi ekspetasi responden dan tujuan penelitian. |