Jasa sewa hubungan adalah bisnis membayar talent oleh penyewa untuk berinteraksi bersama layaknya pasangan kekasih. Talent harus dapat mendengarkan klien dengan aktif dan tulus dalam merespon. Menjadi talent dapat memengaruhi subjective well-being individu dengan pengalaman yang dialami mereka. Subjective well-being (SWB) merupakan evaluasi subjektif mengenai kepuasan terhadap kehidupan cenderung positif dan dapat mengelola emosi negatif yang dialami. Aspek SWB terbagi menjadi dua, yaitu kognitif dan afek. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran SWB talent jasa sewa hubungan romantis secara virtual serta faktor-faktor yang membentuk SWB mereka. Penelitian menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan studi fenomenologi. Metode sampling yang digunakan adalah non-probability sampling dengan teknik pengambilan convenience sampling. Subjek penelitian adalah tiga talent jasa sewa hubungan romantis dalam rentang usia dewasa awal yang aktif dari tahun 2021 atau 2022 di aplikasi Twitter. Teknik pengumpulan data adalah wawancara semi terstruktur. Analisis data yang digunakan adalah analisis tematik. Uji validitas data yang dilakukan adalah member checking. Penelitian ini menemukan gambaran SWB ketiga partisipan menonjol pada kepuasan partisipan setelah menjadi talent. Selain itu, afek negatif yang muncul adalah kewalahan, jenuh, kecewa, kesal dan marah, serta gelisah dan khawatir. Namun ketiga partisipan tetap menjadi talent karena penghasilan dan bertambahnya relasi dengan komunitas. Ada pula afek positif yang muncul adalah tanggung jawab, percaya diri, bersemangat, dan kebahagiaan hidup. Didapatkan juga faktor yang membentuk SWB talent dalam menjalankan pekerjaannya adalah relasi dengan klien (kontak sosial), penghasilan, dan kepribadian. Untuk penelitian selanjutnya dapat meneliti mengenai talent jasa sewa hubungan yang aktif secara luring, meneliti gambaran SWB dari sisi klien, dan melakukan wawancara tatap muka agar mendapatkan data lebih kaya. |