Anda belum login :: 27 Nov 2024 04:14 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Pengaruh Psychological Empowerment Terhadap Self Esteem Pada Perempuan Penyintas Emotional Abuse Dalam Hubungan Berapacaran
Bibliografi
Author:
Valencia, Luisa
;
Shanti, Theresia Indira
(Advisor)
Topik:
emotional abuse
;
self-esteem
;
psychological empowerment
;
mixed method
;
perempuan
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2023
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext:
201907510004_Luisa Valencia__LembarAdministrasi.pdf
(296.25KB;
1 download
)
201907510004,Luisa Valencia, Theresia Indira Shanti, Pengaruh Psychological Empowerment Terhadap Self Esteem Pada Perempuan Penyintas Emotional Abuse Dalam Hubungan Berapacaran, 28 Juli 2023.pdf
(1.85MB;
12 download
)
Abstract
Individu dengan usia emerging adulthood atau 18-25 tahun umumnya tengah menjalin hubungan romantis dengan pasangan tanpa status pernikahan, atau disebut pacaran. Di Indonesia tercatat sebanyak 1.815 kasus kekerasan terjadi di dalam hubungan berpacaran, termasuk emotional abuse. Pada penelitian terdahulu, emotional abuse diyakini lebih berdampak buruk dibandingkan jenis kekerasan secara fisik dan dapat membuat individu mengalami penurunan self-esteem. Diasumsikan, dampak buruk tersebut dapat diatasi oleh korban emotional abuse bergantung pada intensitas pemberdayaan psikologis atau psychological empowerment yang memiliki empat domain, yaitu emotional components, cognitive components, behavioral components, dan relational components. Tujuan penelitian ini yakni mengetahui pengaruh psychological empowerment terhadap self-esteem perempuan penyintas emotional abuse dalam hubungan berpacaran dan gambaran proses psychological empowerment yang dialami oleh perempuan penyintas emotional abuse dalam hubungan berpacaran sehingga dapat mempengaruhi self-esteem individu tersebut.
Penelitian ini memakai pendekatan mixed method dengan teknik pengumpulan data menyebarkan alat ukur sebagai metode kuantitatif dan wawancara terstruktur sebagai metode kualitatifnya untuk melihat perngaruh dan dampak psychological empowerment terhadap self-esteem pada perempuan berusia 18-25 tahun yang pernah mengalami emotional abuse selama masa berpacaran. Pemilihan partisipan menggunakan metode purposive sampling untuk kuantitatif dan maximal variation sampling untuk kualitatif. Setelah mendapatkan 139 partisipan yang mengisi kuisioner, peneliti menganalisis hasil pengolahan data kuantitatif menggunakan regresi linear sederhana untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh psychological empowerment terhadap self esteem pada perempuan penyintas emotional abuse dalam hubungan berpacaran. Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara kepada tiga narasumber yang telah mengisi kuisioner dan bersedia untuk diwawancarai. Pemilihan narasumber didasari pada norma yang dibuat peneliti pada alat ukur RES dan Self Esteem Scale. Peneliti juga memastikan bahwa setiap narasumber memiliki karakteristik dan atau latar belakang yang berbeda, seperti pada usia, domisili, dan pengalaman emotional abuse yang dialaminya. Peneliti menggunakan panduan wawancara yang terstruktur untuk mewawancarai masing-masing partisipan selama kurang lebih satu (1) jam. Setelah itu, analisis kualitatif dilakukan dengan tekhnik thematic analysis.
Hasil penelitian menunjukkan psychological empowerment memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap self-esteem penyintas emotional abuse. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil regresi linear sederhana yang menunjukkan bahwa uji F sebesar 4.010 dengan besar pengaruh sebesar 2.8%. Pada kelanjutan penelitian menggunakan metode kualitatif, tiga narasumber menunjukkan alasan yang berbeda untuk memberdayakan diri. Berdasarkan hasil dari wawancara, peneliti melihat bahwa emotional component dan cognitive component merupakan dimensi dari psychological empowerment berperan dalam proses pemberdayaan. Sedangkan, dua dimensi lainnya, yaitu behavioral component dan relational component kurang berpengaruh.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat dua dimensi pada psychological empowerment yang memiliki nilai signifikasi yang rendah, yaitu behavioral component dan relational component. Hal ini diakibatkan narasumber tidak mengetahui adanya komunitas untuk membantu meningkatkan kembali self-esteem setelah mengalami emotional abuse karena ketiga narasumber merasa tidak pernah mendengar informasi mengenai komunitas yang dapat menunjang psychological empowerment yang dijalani.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.15625 second(s)