Anda belum login :: 23 Nov 2024 11:29 WIB
Detail
ArtikelHutan Untuk Kesejahteraan Masyarakat Studi Kasus Cileuksa, Bogor, Jawa Barat  
Oleh: Ristyantoro, Rodemeus
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI - atma jaya
Dalam koleksi: Respons: Jurnal Etika Sosial vol. 16 no. 1 (Jul. 2011), page 109-138.
Topik: Hutan; konservasi; keadilan; hutan lindung; kesejahteraan; pembangunan berkelanjutan; Cileuksa
Fulltext: RR11v16n1 - p109-138.pdf (2.26MB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: RR11
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: R20
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelPerjuangan untuk mendapatkan keadilan bukanlah jalan mudah untuk digapai. Seringkali penegak keadilan menjadi tembok besar yang menghalangi keberhasilan menggapai keadilan. Di manapun rakyat selalu dalam posisi yang tidak diuntungkan. Namun demikian, keadilan harus tetap diperjuangkan lepas dari apakah akan berhasil atau tidak. Mungkin saja kita harus sabar untuk menunggunya. Itulah yang dialami masyarakat Cileuksa yang hidupnya terhimpit tembok raksasa dalam memperjuangkan keadilan untuk mencapai kesejahteraan. Di sini pemegang otoritas tentu tidak boleh bersikap sewenang-wenang terhadap rakyat yang semestinya harus dilindungi, karena menjaga keadilan tujuannya tidak lain adalah menjaga hubungan harmonis antara pemerintah dan masyarakat. Keyakinan harus ada bahwa segala persoalan akan dapat dicarikan jalan keluar apabila kedua belah pihak mau duduk bersama saling menghormati dan saling mendengarkan untuk menemukan jalan keluar yang terbaik. Pastinya, pemerintah mempunyai kewajiban menegakkan keadilan, terutama bagi masyarakat Cileuksa yang merasa diperlakukan tidak adil setelah pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Hutan Lindung.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)