Anda belum login :: 17 Feb 2025 07:27 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
ANALISA HUBUNGAN RAS DENGAN ANGKA KEJADIAN HIPERSENSITIVITAS PADA PASIEN YANG MENGGUNAKAN SEFTRIAKSON DI RUMAH SAKIT ATMA JAYA PERIODE 2019 – 2022
Bibliografi
Author:
Agustian, William
;
Arrang, Sherly Tandi
(Advisor);
Notario, Dion
(Advisor)
Topik:
Hipersensitivitas
;
Adverse Drug Reaction (ADR)
;
Ras
;
Seftriakson
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Program Studi Sarjana Farmasi - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya
Tahun Terbit:
2023
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext:
William Agustian_Undergraduated Thesis_2023.pdf
(374.96KB;
6 download
)
William Agustian_Lembar_Administrasi.pdf
(221.71KB;
0 download
)
Abstract
Adverse Drug Reactions (ADR) merupakan respon obat yang merugikan. Adverse Drug Reactions (ADR) dibagi menjadi 2 tipe yaitu tipe A dan tipe B. Adverse Drug Reactions (ADR) reaksi tipe B bersifat idiosinkratik (tidak diketahui penyebabnya). Salah satu bentuk ADR tipe B yaitu reaksi hipersensitivitas. Faktor yang mempengaruhi munculnya hipersensitivitas adalah genetik. Genetik merupakan pewarisan sifat dari tiap makhluk hidup. Pewarisan sifat ini memiliki ciri khas yang membedakan antara tiap ras di dunia. Seftriakson adalah salah satu obat yang beresiko menyebabkan hipersensitivitas dalam bentuk urtikaria. Belum ada penelitian yang menghubungkan antara kejadian hipersensitivitas seftriakson terhadap ras di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui angka kejadian hipersensitivitas seftriakson serta mengetahui hubungan ras dengan kejadian hipersensitivitas seftriakson. Penelitian ini menggunakan metode Case Control Study dengan pengamatan melalui rekam medis. Pengumpulan data diambil dari pasien yang menggunakan seftriakson di Rumah Sakit Atma Jaya pada periode 2019 – 2022. Analisis hubungan ras dengan kejadian hipersensitivitas menggunakan metode regresi logistik dengan aplikasi Stata 15. Pada penelitian ini, didapatkan jumlah pasien yang mengalami hipersensitivitas seftriakson adalah 0,48%. Faktor ras tidak berpengaruh signifikan p-value = 0,07 (95% CI=0,16-1,08). Faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kejadian hipersensitivitas seftriakson adalah jenis kelamin perempuan p-value = 0,002 (95% CI=1,711-12,038) dan usia 46 – 65 tahun p-value = 0,01 (95% CI=0,0209-0,606). Ras tidak berpengaruh dan jenis kelamin berpengaruh terhadap kejadian hipersensitivitas bagi pasien pengguna seftriakson di Rumah Sakit Atma Jaya pada periode 2019 – 2022.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.171875 second(s)