| Latar Belakang: Tingginya minat masyarakat Indonesia dalam menggunakan platform telemedicine terlihat dari kunjungan dan unduhan aplikasi telemedicine yang melonjak hingga 600% pada masa pandemi. Berdasarkan peraturan yang ditetapkan, obat keras wajib diserahkan oleh apoteker dengan disertai resep dokter, untuk pembelian secara online atau telemedicine, resep dapat ditulis secara elektronik atau diunggah secara manual melalui media atau sistem elektronik. Pembelian obat secara online dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti efisiensi waktu dan biaya, kenyamanan, produk obat yang bervariasi, dan faktor sosial. Faktor lain seperti karakteristik sosiodemografi yang mencakup usia, pekerjaan, tingkat pendidikan, serta pendapatan juga dapat mempengaruhi masyarakat dalam melakukan pembelian dan menggunakan teknologi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor yang mempengaruhi pembelian obat secara online serta karakteristik sosiodemografi seperti usia, pekerjaan, pendapatan, dan pendidikan terhadap pembelian obat keras di telemedicine. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan studi desain cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Mei 2023 secara online melalui kuesioner yang dibentuk dalam link google form dan telah melewati uji keterbacaan, validitas, dan realibilitas. Analisis statistik menggunakan metode regresi logistik. Hasil: Berdasarkan hasil analisis, usia 17-25 tahun (p-value < 0,001) dan 26-45 tahun (p-value < 0,05) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembelian obat keras di telemedicine. Selain itu, efisiensi waktu dan biaya, ketersediaan produk, dan kenyamanan pembelian obat secara online juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembelian obat keras di telemedicine dengan nilai p-value < 0,001. |