Latar Belakang: Coronavirus disease (COVID-19) dapat menyebabkan peningkatan risiko tromboemboli vena (VTE) dan hiperkoagulabilitas. Berdasarkan CHEST guideline, heparin dan enoxaparin merupakan terapi injeksi yang direkomendasikan untuk mencegah VTE pada pasien rawat inap. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan efektivitas heparin dan enoxaparin terhadap penurunan D-dimer dan masa rawat inap. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian retrospektif kohort menggunakan rekam medis pasien rawat inap COVID-19 berusia =26 tahun dengan abnormalitas D-dimer. Primary outcome yang akan diukur adalah penurunan D-dimer, sementara secondary outcome yang diukur adalah masa rawat inap. Metode analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik dan regresi linier berganda menggunakan aplikasi STATA. Hasil: Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa enoxaparin memiliki probabilitas menurunkan D-dimer 5,913 kali (p=0,021) lebih tinggi dibandingkan heparin. Status merokok (OR 0,034; p=0,001) dan jumlah komorbiditas (OR 11,247; p=0,018) juga dapat memengaruhi penurunan D-dimer secara signifikan. Enoxaparin juga memiliki masa rawat inap 3,181 hari (p=0,024) lebih lama dibandingkan heparin. Masa rawat inap juga dapat dipengaruhi secara signifikan oleh tingkat keparahan COVID-19 berat (ß=5,757; p=0,004) dan kritis (ß=9,147; p=0,000). Kesimpulan: Enoxaparin memiliki potensi untuk menurunkan nilai D-dimer secara lebih signifikan dibandingkan heparin. |