Latar Belakang: Perkembangan era digitalisasi membuat internet menjadi kebutuhan penting. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada Juni 2022 masyarakat DKI Jakarta mendapatkan penilaian 3.12 dari skala 4 dalam alasan penggunaan internet untuk melakukan transaksi online. Kategori kesehatan menjadi kategori paling laris sepanjang semester pertama 2022, namun masih ditemukan banyak penjualan yang tidak mengikuti peraturan yang berlaku. Tujuan: Untuk mengetahui faktor - faktor yang memengaruhi pembelian obat di marketplace pada masyarakat DKI Jakarta. Metode: Menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain studi cross-sectional yang dilakukan pada masyarakat DKI Jakarta berumur 17-55 tahun pada bulan Maret hingga Juni 2023. Hasil: Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara faktor pendapatan dengan pembelian obat di marketplace, serta faktor yang memengaruhi pembelian obat seperti menghemat waktu, mudah untuk membandingkan harga produk obat, tersedia banyak variasi obat pada marketplace, obat yang memerlukan resep dokter tidak bisa didapatkan di apotek offline atau konvensional jika tidak memiliki resep, serta dapat memilih metode pembayaran memiliki hubungan yang signifikan dengan pembelian obat di marketplace dengan nilai p masing-masing <0.050. Kesimpulan: Mayoritas responden pernah melakukan pembelian obat di marketplace, sehingga diperlukan pengawasan lebih ketat agar dapat memantau pelayanan kefarmasian di marketplace. |