Seiring berkembangnya jaman, generasi Z mulai memasuki dunia kerja. Namun ada perbedaan karakteristik antara generasi Z dengan generasi sebelumnya. Karakteristik tersebut adalah kurang berkomitmen, kurang memiliki ambisi, serta menginginkan jam kerja yang fleksibel. Dengan adanya fenomena tersebut, penelitian dilakukan untuk melihat hubungan antara work-life balance dan komitmen organisasi pada auditor generasi Z. Pertanyaan penelitian adalah apakah terdapat hubungan antara work-life balance dan komitmen organisasi generasi Z yang bekerja sebagai Auditor di KAP?. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan korelasi, dengan teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling. Besar sampel yang dibutuhkan adalah setidaknya 96 sampel. Alat ukur yang digunakan untuk penelitian ini adalah alat ukur work-life balance Fisher, dan alat ukur komitmen organisasi Allen Meyer yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner google form. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis penelitian adalah dengan menggunakan uji korelasi Spearman. Karakteristik sampel adalah individu dengan kelahiran 1997-2012 yang telah bekerja di KAP selama 6 bulan. Jumlah sampel yang diperoleh adalah 100 menggunakan kuesioner dengan teknik convenience sampling. Uji korelasi menunjukkan korelasi positif dan signifikan, dengan rs=0.277 dan p-value 0.005. Dengan rendahnya work-life balance, work-life conflict akan meningkat sehingga terjadi peningkatan stres, gelisah, nafsu makan menurun, kelelahan, sehingga mengurangi komitmen terhadap organisasinya. Saran yang diberikan untuk perusahaan adalah dengan membangun budaya kerja yang inklusif, fleksibel, dan peduli terhadap kehidupan pribadi karyawannya. |