| Konflik bersenjata antar negara mengakibatkan kematian masyarakat sipil, kerusakan harta benda, kerusakan alam dan termasuk pula pada kerusakan cagar budaya. Konflik Ukraina dan Rusia yang sedang berlangsung merupakan contoh terdekat mengenai kerusakan cagar budaya sebagai akibat dari konflik bersenjata. Pengaturan dan penerapan perlindungan pada cagar budaya terutama berkaca pada konflik bersenjata di Ukraina merupakan hal yang akan dibahas dalam penulisan hukum ini. Hukum Humaniter Internasional telah memfasilitasi perlindungan cagar budaya sedemikian rupa melalui konvensi-konvensi dan berbagai protokol yang ada, yaitu Konvensi Den Haag 1954 tentang Perlindungan Cagar Budaya pada Peristiwa Konflik Bersenjata, Protokol Tambahannya pada tahun 1999 serta Konvensi UNESCO tahun 1972 tentang Perlindungan Warisan Alam dan Budaya Dunia. Cagar budaya sebagaimana didefinisikan dalam Konvensi Den Haag 1954 adalah objek dengan great importance to the cultural heritage of every people, dimana objek tersebut memiliki makna warisan budaya yang luar biasa bagi masyarakat, sehingga perlindungan serta penghormatannya merupakan sesuatu yang wajib. Dua kunci utama dalam penjagaan cagar budaya dunia ialah perlindungan dan pernghormatan terhadap cagar budaya dimanapun dan kapanpun. Namun, berkaca pada konflik bersenjata Rusia dan Ukraina, ketidakseimbangan dalam dua kunci utama perlindungan cagar budaya sebagaimana diatur dalam Konvensi Den Haag 1954 masih terlihat jelas. Berdasarkan hasil penelitian penulis, pertanggungjawaban dan upaya Ukraina dalam perlindungan dan penghormatan cagar budaya negaranya telah tercapai maksimal, sedangkan perlindungan dan penghormatan Rusia terhadap cagar budaya Ukraina masih sangat diabaikan dan memerlukan keseriusan serta tanggungjawab yang lebih. Mengingat pentingnya keberlangsungan hidup cagar budaya sebagai warisan umat manusia hingga generasi kedepan, maka pertanggungjawaban berupa perlindungan, penghormatan, pelestarian dan restorasi terhadap cagar budaya sangat diperlukan. |