Pada perindustrian, kegiatan pengangkatan secara manual tentu melibatkan otot dan menghasilkan resiko apabila dilakukan secara tidak tepat. Terdapat permasalahan berupa keluhan dari para pekerja industri pada kegiatan pengangkatan secara manual yang dilakukan secara kurang ergonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel faktor pengangkatan dengan tingkat aktivasi otot yang dihasilkan. Dalam hal ini, digunakan tiga faktor yaitu faktor metode pengangkatan, faktor jarak horizontal, dan faktor jarak vertikal yang masing-masing memiliki dua taraf faktor sehingga menghasilkan delapan kombinasi faktor pengangkatan. Random pengacakan dilakukan pada subjek penelitian yang berjumlah 10 orang. Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan secara manual adalah dengan menghitung denyut nadi yang dihasilkan dari suatu kegiatan pengangkatan sesuai frekuensi yang ditentukan. Pada penelitian ini, peninjauan aktivitas otot dilakukan secara otomatis menggunakan instrumen yang disebut Electromyography (EMG) pada tiga titik otot tangan yakni biceps brachii muscle, triceps brachii muscle, dan brachioradialis muscle. Hasil penelitian ini menunjukkan kombinasi terbaik berdasarkan nilai aktivasi otot pada briceps brachii muscle, triceps brachii muscle, dan brachioradialis muscle yang secara berturut-turut antara lain kombinasi 2 (M1-H2-V1) dengan nilai signifikansi sebesar 0,002, kombinasi 6 (M2-H2-V1) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 dan kombinasi 2 (M1-H2-V1) dengan nilai signifikansi sebesar 0,013. Kombinasi faktor pengangkatan terbaik yang dihasilkan tersebut dapat dijadikan acuan dan rekomendasi postur dan kondisi pengangkatan yang ideal bagi pekerja dalam meminimalkan cedera yang memungkinkan. |