| Investasi merupakan suatu kegiatan yang banyak diminati oleh masyarakat, bahkan dikalangan anak muda muncul model investasi baru karena efek dari perkembangan teknologi yang begitu pesat, salah satunya adalah Investasi pada Cryptocurrency. Penjualan cryptocurrency di Indonesia dilakukan oleh Pedagang Cryptocurrency seperti Indodax, Zipmex, Pintu dan masih ada lagi yang lain, yang mana semua pedagang cryptocurrency tersebut harus disetujui dan diakui oleh Bappebti. Namun dengan melihat perkembangan dari cryptocurrency sendiri, menghadirkan kemungkinan dalam menjadikan suatu cryptocurrency sebagai suatu aset dijadikan suatu objek jaminan, yaitu Jaminan Fidusia. Tentunya menjadikan aset kripto sebaga objek jaminan fidusia merupakan suatu tantangan karena belum terdapat aturan khusus yang mengaturnya dan juga melihat bentuknya yang tidak ada didunia nyata tentunya membutuhkan cara baru untuk melakukan eksekusi pada aset kripto sebagai objek jaminan fidusia. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, peneliti mengkaji pemberlakuan dari aset cryptocurrency sebagai objek jaminan yang mana jika merujuk Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia, benda yang dapat dijadikan suatu objek jaminan fidusia dapat benda bergerak bisa berwujud maupun tidak berwujud. Dan penelitian ini akan membahas pemberlakuan aset cryptocurrency sebagai objek jaminan fidusia dan tata cara eksekusi dari aset cryptocurrency sebagai objek Jaminan fidusia. Maka dapat disimpulkan pemberlakuan aset cryptocurrency dapat mengacu berdasarkan sifat kebendaan dari cryptocurrency sebagai suatu benda yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia. |