Latar Belakang: Mahasiswa kedokteran dihadapkan dengan new normal dalam menjalani kegiatan sehari-hari. New normal sendiri disebut sebagai kebiasaan baru yang harus diadaptasi dalam menghadapi pandemi Covid-19. Kegiatan menjaga jarak tetap perlu dilakukan dalam menghadapi new normal yang menyebabkan terbatasnya aktivitas fisik yang dapat menimbulkan stres dan kecemasan. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan stres dan kecemasan pada mahasiswa prodi kedokteran FKIK UAJ di masa new normal. Metode: Studi cross-sectional ini menggunakan kuesioner Active Australia Survey (AAS) untuk mengukur aktivitas fisik, Perceived Stress Scale (PSS) untuk mengukur stres, dan Covid-19 Anxiety Scale (CAS) untuk mengukur kecemasan. Jumlah sampel terdiri dari 260 siswa yang dipilih secara acak. Pengambilan data dilakukan sekitar bulan Maret-Mei 2023. Data dianalisis menggunakan analisis univariat untuk mengetahui distribusi aktivitas fisik, stres, dan kecemasan serta uji chi-square sebagai analisis bivariat untuk melihat hubungan. Hasil: Sebanyak 166 siswa (63,8%) kurang aktif, 187 siswa (71,9%) mengalami stres sedang, dan 213 siswa (81,9%) tidak memiliki kecemasan terkait COVID-19. Pada bivariat chi-square ada hubungan antara aktivitas fisik dengan stres, sedangkan tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kecemasan dengan nilai p = 0,000 dan 0,515. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan stres dan tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kecemasan pada mahasiswa prodi kedokteran FKIK UAJ di new normal. |