Latar Belakang : Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah gangguan hormonal yang merupakan patologi endokrin paling umum pada wanita usia reproduksi di seluruh dunia. Di Indonesia, terdata pada tahun 2020, sekitar 4 – 6 % wanita usia reproduksi mengalami PCOS. Gangguan hormonal yang disebut PCOS ini biasanya memiliki gejala seperti siklus menstruasi yang jarang atau tidak teratur, kadar hormon pria berlebih (hiperandrogenisme), dan/atau terdapat ovarium polikistik pada salah satu atau kedua ovarium. Kualitas hidup dapat diartikan berdasarkan seberapa baik fungsi seseorang dalam kehidupan dan persepsinya dalam kesejahteraan fisik dan mental yang dapat dipengaruhi oleh kondisi hormonal pada PCOS. Pada wanita dengan PCOS, berbagai manifestasi klinis mungkin menjadi efek besar atau bahkan hambatan dalam kualitas hidup seseorang. Tujuan : Mengetahui adanya hubungan antara keadaan atau gangguan Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) dengan kualitas hidup dalam kesehatan pada Mahasiswi di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Metode : Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang, menggunakan kuesioner Polycystic Ovary Syndrome Validated Questionnaire for Use in Diagnosis dan 36-item Short Form Suvey Intrument (SF-36) pada mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Angkatan 2019-2022. Uji korelasi Pearson dilakukan untuk menentukan korelasi antara variabel independen (Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)) dengan variabel dependen (kualitas hidup terkait kesehatan). Hasil : Terdapat 62 responden, 50% terdiagnosa PCOS dan 50% tidak terdiagnosa PCOS. Pada kualitas hidup fungsi fisik, 88.7% baik dan 11.3% buruk. Pada kualitas hidup keterbatasan fisik, 67.7% baik dan 32.3% buruk. Pada kualitas hidup keterbatasan emosional, 64.5% baik dan 35.5% buruk. Pada kualitas hidup vitalitas, 61.3% baik dan 38.7% buruk. Pada kualitas hidup kesehatan mental, 64.5% baik dan 35.5% buruk. Pada kualitas hidup fungsi sosial, 67.7% baik dan 32.3% buruk. Pada kualitas hidup nyeri, 80.6% baik dan 19.4% buruk. Pada kualitas hidup kesehatan umum, 83.9% baik dan 16.1% buruk. Hasil analisis menggunakan uji korelasi Pearson dan Spearman menunjukkan bahwa terdapat 6 dari 8 skala kualitas hidup memiliki hasil signifikan (p<0.050) dengan interpretasi terdapat hubungan antara PCOS dengan kualitas hidup terkait kesehatan. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) dengan kualitas hidup terkait kesehatan pada responden. |