Anda belum login :: 23 Nov 2024 04:55 WIB
Detail
BukuHubungan Faktor Sosiodemografi, Sarkopenia, dan Gangguan Fungsi Kognitif dengan Depresi pada Lansia di Pusaka Jelambar dan Kebon Jeruk, Jakarta Barat
Bibliografi
Author: Latasya, Chelsea Destania ; Turana, Yuda (Advisor); Handajani, Yvonne Suzy (Examiner); Barus, Jimmy Fransisco Abadinta (Examiner)
Topik: Gangguan Fungsi Kognitif; Depresi; Lansia
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Sarjana Kedokteran - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2023    
Jenis: Theses - Karya Tulis Ilmiah Kedokteran (KTI-FK) - Registration of Karya Tulis Ilmiah Kedokteran
Fulltext:
Abstract
Latar Belakang: Peningkatan prevalensi depresi pada lansia dapat berdampak pada tingginya angka morbiditas dan mortalitas. Penelitian ini secara spesifik dilakukan untuk mengetahui persentase depresi beserta hubungannya dengan usia, jenis kelamin, pendidikan, sarkopenia, dan gangguan fungsi kognitif pada lansia yang memiliki latar belakang homogen di lingkungan perkotaan.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang menggunakan metode cross-sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2022 s.d. Oktober 2022 di Pusat Santunan Keluarga (PUSAKA) Jelambar dan Kebon Jeruk, Jakarta Barat dengan subjek penelitian 203 lansia (=60 tahun). Depresi dinilai dengan Geriatric Depression Scale-15; sarkopenia diukur menggunakan Bio-Impedance Analysis, handgrip dynamometer, dan stopwatch; fungsi kognitif dinilai menggunakan Montreal Cognitive Assessment versi Indonesia; variabel lainnya menggunakan kuisioner.
Hasil: Terdapat hubungan yang bermakna antara gangguan fungsi kognitif dengan kejadian depresi pada lansia (p?0,05; OR= 2,523). Responden yang mengalami gangguan fungsi kognitif memiliki persentase depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang tidak mengalami gangguan fungsi kognitif. Sementara, tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara usia, jenis kelamin, lama pendidikan, dan sarkopenia dengan kejadian depresi pada lansia.
Kesimpulan: Lansia dengan gangguan fungsi kognitif 2,5 kali lipat lebih berisiko mengalami depresi. Oleh karena itu, peningkatan layanan kesehatan penting untuk mendeteksi dini kejadian depresi, terutama pada lansia dengan gangguan fungsi kognitif. Terlepas dari kenyataan saat ini, bahwa gangguan fungsi kognitif tidak dapat diobati, masih banyak gaya hidup dan faktor lingkungan yang dapat dimodifikasi untuk menurunkan risiko.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.15625 second(s)