Pada Maret tahun 2018, Amerika Serikat mengumumkan kebijakan mengenai bea masuk yang berisikan mengenai pembatasan barang masuk dari Republik Rakyat Tiongkok dan awal 2020, seluruh dunia dihadapkan dengan adanya pandemi COVID-19 menyebabkan banyak perubahan pada indikator ekonomi makro pada banyak negara, termasuk pasar saham. Penelitian ini menggunakan data historis pasar saham Amerika, Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina dan Vietnam dan nilai tukar mata uang Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina dan Vietnam terhadap USD untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara return pasar saham Amerika dan nilai tukar mata uang tiap negara terhadap return pasar saham Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina dan Vietnam. Penulis menganalisis return pasar saham dengan menggunakan metode Threshold GARCH dan dilanjutkan dengan menggunakan metode Standard GARCH untuk return pasar saham yang bersifat heteroskedastik dan metode Vector Autoregressiv (VAR) untuk return pasar saham yang tidak bersifat heteroskedastik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa return pasar saham Amerika dan nilai tukar mata uang negara-negara ASEAN terhadap USD berhubungan terhadap return pasar saham Indonesia, Singapura Malaysia, Filipina dan Vietnam. |