Hidup dalam era VUCA, terutama semenjak Covid-19 masuk ke Indonesia terdapat peningkatan intensitas dalam transaksi jual beli secara online. Hal ini juga memicu tingginya sampah plastik seperti kemasan plastik, bubble wrap, selotip, dan lainnya. Transaksi belanja online di era pandemi meningkat hampir 10 kali lipat dalam kurun waktu satu bulan. Diperlukan upaya pengelolaan sampah secara maksimal, salah satunya didukung oleh penerapan aplikasi. Melalui metode design thinking, maka diinisiasi pembuatan purwarupa aplikasi LimbahKu sebagai solusi pengelolaan sampah terpadu. Perancangan purwarupa yang baik akan didukung oleh sistem antarmuka yang mudah dipahami pengguna. Oleh sebab itu, tujuan dari penelitian ini ialah merancang kebutuhan antarmuka pada aplikasi LimbahKu dengan menerapkan metode design thinking. Melalui beberapa fase pada design thinking, peneliti melakukan analisis dengan pengimplementasian emphaty map, user persona, hierarchical task analysis, UX laws, usability guideline, functional system, BPMN, use case diagram, wireframe dan system usability scale. Hasil dari penelitian ini adalah tampilan antarmuka LimbahKu yang mendapatkan skor 80,75 pada usability testing dengan acceptance grade A. Hal ini menandakan adanya penerimaan responden terhadap prototype LimbahKu. |