Anime, manga, dan light novel adalah media hiburan Jepang yang sedang mengalami perkembangan pesat dalam skala global. Akan tetapi, media-media tersebut tidak luput dari pembajakan layaknya media hiburan lain. Distribusi titel yang terpecah-pecah dan tidak terpusat menjadi salah satu penyebab utama pembajakan anime, manga, dan light novel. Sebagai tahapan awal untuk memberi solusi atas masalah ini, maka diciptakanlah prototipe UI/UX platform aplikasi digital Amano-dex, yang bertujuan untuk memusatkan distribusi anime, manga, dan light novel secara global dengan sistem monetisasi dan harga yang kompetitif menggunakan regional pricing yang disesuaikan dengan purchasing power parity (PPP) setiap negara. Desain aplikasi Amano-dex akan dirancang menggunakan metode Activity Centered Design (ACD), dan UX Laws. ACD adalah sebuah model desain yang berfokus pada konteks aktifitas pengguna yang berinteraksi dengan produk. Oleh karena itu, sistem yang dirancang akan menjadikan tujuan dari aktifitas pengguna sebagai fokus utama, layaknya sistem-sistem yang sudah menggunakan ACD, seperti Netflix (menonton), Tokopedia (berbelanja), Whatsapp (percakapan daring), dan sebagainya. Pembuatan prototipe dilakukan menggunakan software Adobe XD dan diuji dengan SUS (system usability scale). Hasil dari penelitian adalah sebuah prototipe yang lulus uji coba SUS dan sukses mengimplementasikan metode ACD serta UX Laws dalam UI dan UX. |