Anda belum login :: 27 Nov 2024 07:15 WIB
Detail
BukuPREDIKSI DIMENSI KEPRIBADIAN EXTRAVERSION TERHADAP SOCIAL WELL-BEING PADA MAHASISWA AKTIF UNIKA ATMA JAYA
Bibliografi
Author: Luis, Stanley ; Suryani, Angela Oktavia (Advisor)
Topik: Extraversion; Social Well-Being; COVID-19; Regresi Linear Sederhana
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2023    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext:
Abstract
Pandemi COVID-19 mengubah kehidupan masyarakat yaitu membatasi interaksi sosial dengan menerapkan work from home demi mengurangi penyebaran virus. Pandemi ini menurunkan frekuensi interaksi tatap muka dan dampak dari rendahnya interaksi adalah stres dan kesepian, sehingga menurunkan kesejahteraan mental sosial masyarakat. Eysenck serta Costa & McCrae menyatakan bahwa orang dengan tingkat extraversion rendah menyukai kondisi dengan stimulus rendah seperti lingkungan pandemi COVID-19. Pertanyaan dari penelitian ini adalah apakah dimensi kepribadian extraversion dapat memprediksi tingkat social well-being dalam konteks pandemi COVID-19.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan jenis dan desain korelasional prediksi. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear. Karakteristik partisipan yang dituju adalah emerging adults yaitu mahasiswa aktif Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Partisipan yang didapatkan berjumlah 230 dan dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner menggunakan berbagai media sosial. Penelitian ini menggunakan bagian extraversion dari EPQ-R yang dibuat oleh Eysenck dan juga bagian social well-being dari WBFPUAJ yang dibuat oleh Pranata.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa kepribadian extraversion dapat memprediksi social well-being dalam pandemi COVID-19 secara signifikan. Temuan berikutnya yaitu frekuensi bertemu teman secara signifikan berkorelasi positif dengan social well-being. Penelitian ini menolak teori Eysenck serta Costa & McCrae yaitu bahwa extravert memiliki kesejahteraan mental sosial yang lebih baik pada lingkungan dengan stimulus rendah yakni pandemi COVID-19. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Shokrkon et al., Nikcevic et al., dan penelitian Abdullahi et al. yang menyatakan bahwa extravert memiliki tingkat social well-being tinggi pada pandemi COVID-19 dikarenakan kemampuan beradaptasi serta perilaku seperti rutin menghubungi teman dan keluarga. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah mendalami topik terkait hubungan frekuensi bertemu dengan social well-being.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.1875 second(s)