Latar Belakang: Kopi merupakan salah satu minuman yang paling sering dikonsumsi di seluruh dunia. Menurut data International Coffee Organization (ICO), tren konsumsi kopi domestik di Indonesia terus meningkat selama lima tahun terakhir ini, pada periode 2018 – 2019 jumlah konsumsi kopi domestik mencapai 4.800 kantong berkapasitas 60 kg. Masyarakat memandang kopi sebagai minuman peningkat energi tanpa banyak kekurangan, maka kopi menjadi minuman yang marak di kalangan masyarakat Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti apakah mengonsumsi kopi dapat menurunkan kualitas tidur peminum kopi tersebut. Pada kehidupan sehari-hari, kualitas tidur yang baik dapat mendukung kesehatan tubuh dan daya tahan tubuh, selain itu juga dapat meningkatkan kecerdasan dan kondisi emosional seseorang menjadi lebih baik. Metode: Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional (potong lintang) terhadap 381 orang usia produktif di Jakarta. Metode pengumpulan data dilakukan secara daring mengunakan Google Forms untuk semua parameter menggunakan alat ukur kuesioner The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan Caffeine Consumption Questionnaire (CCQ) yang telah di modifikasi. Analisis data dilakukan dengan uji Mann-Whitney. Hasil: Berdasarkan 381 responden, yang memiliki kualitas tidur buruk sebanyak 53,5%. Responden yang mengonsumsi kopi dosis rendah 76,1%, dosis sedang 21,5%, dan dosis tinggi 2,4%. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara konsumsi kopi dengan kualitas tidur (p = 0,305). Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara konsumsi kopi dengan kualitas tidur pada masyarakat usia produktif di Jakarta. |