Latar Belakang: Isolasi sosial saat pandemi COVID-19 membawa beberapa dampak terhadap keseharian seseorang seperti kurangnya aktivitas fisik, meningkatnya kecemasan dan stres terhadap lingkungan serta terjadinya gangguan tidur yaitu Excessive Daytime Sleepiness (EDS). EDS kerap dijumpai di kalangan mahasiswa. Terdapat berbagai faktor yang dapat memengaruhi terjadinya EDS, salah satunya ialah adanya konsumsi lemak yang berlebih. Penelitian dilakukan karena adanya dampak pandemi COVID-19 yang signifikan terhadap EDS dan IMT. Selain itu, mengingat pervalensi IMT berlebih yang tinggi, peneliti ingin menargetkan pada dewasa muda mulai dari 18 tahun.
Tujuan: Mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) Berlebih terhadap Excessive Daytime Sleepiness (EDS) pada dewasa muda masa pasca pandemi COVID-19.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional menggunakan kuesioner Epworth Sleepiness Scale (ESS) yang disebar secara daring pada bulan Oktober hingga November 2022. Sampel yang digunakan ialah 108 mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Uji analisis bivariat dilakukan menggunakan uji chi-square dengan p = 0,05.
Hasil: Tujuh puluh responden (64,9%) memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) berlebih, tiga puluh enam responden (78,3%) laki-laki dan tiga puluh empat responden (54,8%) perempuan. Enam puluh delapan responden (62,9%) mengalami Excessive Daytime Sleepiness (EDS) masa pasca pandemi COVID-19, empat puluh dua responden (67,7%) perempuan dan sisanya (56,5%) laki-laki. Terdapat hubungan yang bermakna antara Indeks Massa Tubuh (IMT) berlebih terhadap Excessive Daytime Sleepiness (EDS). (p=0,002)
Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara Indeks Massa Tubuh (IMT) berlebih terhadap Excessive Daytime Sleepiness (EDS) pada dewasa muda masa pasca pandemi COVID-19. |